Sabtu, 16 Mei 2015

Reportase Surabaya Fashion Parade 2015 - Infinite Voyage

Hey Fashion Lovers!!


Did you know? Tunjungan Plaza kembali mengadakan event fashion terbesar di Surabaya lo! Yup! Apalagi kalau bukan Surabaya Fashion Parade yang ke 8. Event yang berlangsung dari tanggal 29 april 2015 hingga 3 mei 2015 tersebut digelar di Tunjungan Plaza Convention Hall. Kali ini Surabaya Fashion Parade (SFP) berjudul Infinite Voyage yang mengambil tema dari tahun 50an, 60an dan 70an serta mengangkat konsep 5 unsur elemen dasar. Acara tersebut dikunjungi oleh banyak sekali pengunjung dan para fashionista surabaya. Acara ini dimeriahkan oleh pameran booth dari beberapa butik terkenal dan juga fashion show oleh beberapa fashion desainer dari APPMI dan juga model-model ternama. Saya juga sempat mengunjungi SFP dan bertemu dengan beberapa desainer dan model seperti desainer dari label Danjyo Hiyoji yaitu Erwin Arifin, model cowok Rama Dicandra serta pengamat mode Ivan Teguh Santoso. saya sempat bertanya kepada desainer Danjyo Hiyoji yaitu Erwin Arifin tentang koleksi busana yang dia keluarkan untuk meramaikan acara fashion show pada malam hari itu. Menurut Erwin selaku fashion desainer Danjyo Hiyoji, untuk koleksi tahun ini elemen yang dia pakai adalah elemen air karena semua rancangannya terinspirasi dari Indonesia yang merupakan negara maritim terbesar didunia sedangkan tema yang dia pakai terbagi menjadi 3 tema yaitu laut, bugis dan kapal pinisi. Untuk tema laut, dia mengambil unsur warna lautan seperti warna navy blue untuk menggambarkan maritim, warna biru hijau untuk menggambarkan negara Indonesia secara keseluruhan dan warna biru muda menggambarkan lautan. Untuk tema bugis, dia mengambil 2 poin yaitu koin yang di implementasikan dalam bentuk print pada baju dan konsep gender yang terinspirasi dari 5 gender yang diakui di bugis yaitu pria sebagai pria, pria sebagai wanita, wanita sebagai wanita, wanita sebagai pria dan yang terakhir aseksual (non-gender). Semua itu merepresentasikan koleksi Danjyo Hiyoji dari musim ke musim yang tidak memandang umur ataupun gender dari si pemakai. Untuk tema kapal pinisi, Erwin mengambil inspirasi dari layar kapal pinisi dan diimplementasikan kedalam cutting baju yang berlayer. Dari ketiga tema tersebut yang paling menonjol adalah tema bugis khususnya yang diambil adalah tradisi yang ada disana karena Danjyo Hiyoji sudah beberapa kali mengangkat tema dari daerah-daerah di Indonesia seperti NTT, Sumatra dan menurut Erwin, Danjyo Hiyoji memang mengangkat tema Indonesia tersebut untuk melestarikan kebudayaan daerah. Koleksi Danjyo Hiyoji mengutamakan pakaian yang bisa dipakai oleh semua gender dan usia, baik perempuan maupun laki-laki. Ada 24 rancangan yang akan ditampilkan pada fashion show. Terdiri dari 13 outfit wanita dan 11 outfit pria. Saya juga sempat mengobrol dengan salah satu model pria yang juga seorang fashion stylist yaitu Rama Dicandra. Dia sempat bercerita bagaimana dia sejak dulu menyukai fashion, terbiasa melakukan styling terhadap diri sendiri dan mulai memposting hasil stylingnya ke sosial media sampai akhirnya dia direkrut untuk melakukan styling pada model hingga sekarang. Menurut Rama, untuk menjadi seorang fashion stylist harus mengerti tentang macam-macam style dalam dunia fashion seperti hippie dan juga harus menguasai konsep yang dipakai oleh klien dalam sebuah pemotretan. Dia juga menambahkan bahwa, seorang fashion stylist juga harus bisa menjaga baju rancangan desainer agar tidak kusut atau rusak selama dan sesudah pemotretan berlangsung. Selain kedua orang tersebut, ada pula seorang pengamat mode yang saya temui bernama Ivan Teguh Santoso. Dia bercerita bahwa dia menyukai desain yang simple dan clean cutting. Saya juga bertanya kepada dia mengenai Surabaya Fashion Parade (SFP) tahun ini dan menurutnya tema yang diangkat cukup menarik karena dari tahun 50an hingga 70an, tetapi tidak semua desainer mengikuti tema tersebut. Dari segi venue, stage sudah cukup bagus, hanya saja ide-ide untuk booth yang dipamerkan terlalu monoton karena semua koleksi yang dipajang dalam booth kebanyakan berisi busana batik dan kain tradisional. But overall, menurut dia SFP tahun ini cukup menarik dan lebih bagus daripada tahun yang sebelumnya. Itulah hasil wawancara yang saya lakukan saat mengunjungi Surabaya Fashion Parade selama acara tersebut berlangsung. Terus up date di post saya yang selanjutnya ya! Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar